pedalku.com – Sabtu pagi itu (28/7), Warung Mpok Atik di seputaran kawasan Jalur Pinggir Cisadane (JPC)  Kel. Keranggan, Kec. Setu, Tangsel, tak jauh dari Warung Cere yang terkenal itu, diramaikan oleh sekitar seratus pedalis. Sebelumnya mereka gowes bareng dari BXC Bintaro Jaya. Meski rombongan terpencar dan bahkan ada yang nyasar, namun semuanya bisa berkumpul di Warung Mpok Atik untuk mengikuti acara “Pedal Bi Halal” yang digagas pedalku.com bekerja sama dengan Kompas Gramedia Cyclist, Gosema Bersama Garda, dan Jalur Pinggir Cisadane.

Dalam sekejap, makanan kecil berupa gorengan dan juga ketan pun berpindah tempat. Begitu juga dengan getuk yang menjadi makanan khas warung itu. Beberapa ada yang ngobrol dengan sesama pedalis yang baru dikenal atau sudah lama tidak bertemu. Setidaknya ada komunitas KosKas (Komunitas Kasak-Kusuk) Bogor, Avengers, Cabic, THCC (Tahu Cocol Cyclist), Permata Japos, MTB Rockers, B2W Indonesia, D’Gragaz, Braver Gowes, PXC Bogor, serta Kompas Bike.

pedalbihalal BXC by rokhmat
“Foto keluarga” sebagian peserta yang berkumpul di BXC sebelum berangkat bersama.

Setelah semua berkumpul dan diberi sedkit pengarahan soal trek JPC, hampir semua peserta kemudian menjajal trek sepanjang sekitar 8 km itu. Trek masa depan di Tangsel ini (seiring dengan tersingkirnya trek JPG dan Cihuni Hill Park akibat pembangunan perumahan) juga akan dicanangkan sebagai lokasi wisata. Keberadaan JPC bahkan didukung penuh oleh Pemkot Tangsel, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum.

Sekitar sejam kemudian, para pedalis mulai berkumpul kembali seusai menjajal trek JPC. “Wah, lama gak gowes jadi kehilangan ‘rasa’ main offroad,” keluh seorang pedalis setelah meneguk sebotol air mineral. Ia bercerita banyak menuntun sepedanya di sepanjang trek kaena takut terjatuh.

pedalbihalal menuju mpok atik by yana
Menuju Warung Mpok Atik. Jika lurus ke Warung Cere yang kondang itu.

Beberapa pedalis memang ada yang menjajal trek JPC yang masuk kategori XC itu dengan sepeda yang bukan peruntukkannya. Ada yang fork-nya rigid, bahkan ada yang pakai sepeda turing. Seperti Om Ben dari Kompas Bike yang pakai sepeda turing lengkap dengan rak pannier dan panniernya. Ia mengaku di beberapa segmen terpaksa TTB.

Kejutan diberikan oleh Pramana yang membawa biawak mati diboncengannya. “Tadi masih terlihat bernapas. Mungkin kelindas mobil terus masuk ke jalur sepedaan,” katanya. Trek JPC memang ada yang dekat dengan jalan raya. Selain itu trek ini relatif masih “perawan” sehingga keberadaan binatang seperti biawak (karena dekat dengan sungai dan juga empang) belum terganggu hilir mudik sepeda.

Segala kesan trek JPC kemudian tergantikan oleh keriuhan pembagian doorprize yang dipandu oleh MC kocak Agus ‘Abah’ Hermawan. Doorprize dari sponsor seperti Thrill, Polygon, pedalku.com, dan Kompas itu pun menjadi kenang-kenangan pedalis yang hadir.

pedalbihalal trio srikandi by lannue
Trio Srikandi. Nte Nirwana, Nte Nining, Nte Ria.

“Wah, ada yang mau ‘ngelipet’ ini nggak ya?” celetuk seorang penerima doorprize fork. Ya, kalau ada yang mau menukarnya dengan lembaran uang kan dia leluasa membawanya.

Setelah saling bersalaman yang ternyata mengular panjang, Pedalbihalal pun diakhiri dengan sesi foto bersama.

Sampai ketemu di acara selanjutnya.

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

1 comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments