Pedalku.com – Gregetan, sedih, lucu, prihatin hingga kesal. Begitu postingan ratusan netizen di akun instagram resmi Mandiri Jakarta City Maraton, setelah tersiar kabar, race lari itu ditunda tiga hari menjelang pelaksanaan. Bahkan dengan tambahan ikon tertawa, @aanzset**** menambahkan “Kepada peserta, waktu dan tempat saya persilahkan untuk menghujat 😆… H-3 lhoh hahahah” 

Ya, komen kekecewaan atas pembatalan dari para peserta Jakcimar langsung membanjiri akun IG @MandirijktCityMarathon yang kemarin masih memposting foto pelari kulit hitam dengan tambahan angka tiga, sesuai dengan captionnya, “Tiga Hari Menjelang Mandiri Jakarta City Marathon 2018. Banyak Istirahat adalah kuncinya.”

Kamis, 18 Oktober2018 adalah H-3 Jakcimar. Hingga menjelang makan siang belum ada tanda-tanda race ini akan ditunda. Lokasi pengambilan RPC di Plaza Mandiri, di Jalan Sudirman pun masih didatangi para runner. 

Siang itu, Wisnu, peserta HM Jakcimar baru saja mengambil racepack untuk temen-temannya. Kebetulan ASN ini kantornya tak jauh dari lokasi. Baru sampai kantor, WAG sudah heboh, Jakcimar ditunda! Dan kehebohan itu bukan hoax, karena di website resmi www.mandirijakartacitymarathon.com ada pengumuman ini beserta alasannya.

Peserta Jakcimar 2018 sepertinya tak butuh alasan penundaan. Yang mereka sayangkan kenapa penundaan itu baru diumumkan tiga hari menjelang pelaksanaan. Pengumuman itu seakan petir di siang bolong. Dan dalam waktu bersamaan, sebagian wilayah Jakarta diguyur gerimis. Alam pun seakan menjadi penanda, pelari Indonesia sedang kecewa dan  menangis.

Seperti postingan  @words********** di IG @MandirijktCityMarathon, akun resmi Mandiri Jakarta City Marathon 2018. “JAKARTA MENANGISSSSSS…langsung bressss hujan deressss menyambut kabar surem kelem mlempem inihhh 😭😭😭💔💔💔 Nyeseknya ga asik bangettt minnnn @mandirijktcitymarathon 😩😩😩”

Para netizen pun menduga-duga alasan penundaan ini. Di WAG tersebar kabar karena politis. Tapi banyak juga yang menduga karena soal perizinan karena ada dua event marathon yang beriringan di Jakarta di bulan Oktober ini, yakni Jakcimar dan Jakarta Marathon yang tahun ini berubah menjadi Electric Jakarta Marathon 2018.

Seperti postingan @alrasyid***** kayanya “ga ada hubungan sm politik dah. Menurut ane ini murni masalah perizinan. Kayanya jakmar yg duluan dpt izin dan rasanya bakal agak ribet dalam 2 minggu berturut jalan di jkt ditutup krn acara lari. Jadi cuma satu acara yg dilolosin izinnya”
Namun @Indr***** melihat ada kejanggalan bila penundaan ini karena soal izin. Masalah izin pasti sudah diajukan jauh-jauh hari. Apalagi Jakcimar dan Electric Jakarta Marathon adalah event besar.  “2 event ini perizinannya kan pasti udah jauh2 hari bahkan mungkin setahun lalu dan pasti keduanya ngelampirin tanggal eventnya, klo emang ga mungkin adain 2 event dlm wkt seminggu ya hrusnya dr proposal awal aja di tolak, ini kok bisa H-3 gini batal krn alasan rute…itu menurut pandangan saya ya
Penundaan ini tentu bukan hanya membuat banyak yang kecewa seperti yang ditulis di IG akun di atas, tetapi juga menimbulkan banyak kerugian baik yang materiil maupun imateriil.
Ikut race marathon bukan hanya modal bangun pagi pakai sepatu lalu lari. Bahkan untuk marathoner sekalipun. Apalagi untuk para pelari hore alias pemburu medali. Perlu waktu minimal tiga bulan untuk melakukan persiapan ikut race marathon baik kelas HM maupun FM.
Latihan fisik harus terprogram. Belum lagi asupan yang juga harus dijaga agar kondisi saat race tetap prima dan siap ngacir dan finish strong, syukur-syukur jika bisa Personal Best alias PB. Nah ketika persiapan race marathon, tinggal carbo loading yang belum dilakukan, tapi tiba-tiba acara ditunda, apa tidak kecewa.
Yang paling banyak merugi tentu peserta dari luar kota. Bahkan ada 25 runner dari Gorintalo sudah beli tiket Gorontalo – Jakarta PP dan booking hotel. @zunan***** mewakili temen-temannya mempertanyakan kepada @mandirijktcitymarathon apa solusinya? “Win win solusion nya apa? Kalo mau menunda suatu event intergalaksi itu jauh jauh hari. Bukan seperti ini…”
Bukan hanya @zunan***** yang sudah pesan tiket dan booking hotel, pemilik akun IG@hyor*****  yang menyebut dirinya slow runner yang tinggal di Palangkaraya ini mengaku bingung dengan penundaan Jakcimar.  Maklum wanita cantik ini sudah ambil cuti, check in web dan akan terbang flight pertama, Jumat ini. Hotel di dekat Monas pun sudah dibooking.
Kerugian-kerugian ini yang menimbulkan wacana untuk menuntut ganti rugi ke pihak penyelenggara. Tengok saja komentar @rus****” “Gak ada urusan pokoknya saya akan gugat secara hukum, pokoknya balikin uang tiket dan hotel saya.
@at*** juga sepedapat. Ia juga  mempertanyakan apakah penundaan yang berakibat kerugian seperti ini memungkinkan peserta Jakcimar melayangkan gugatan class action? Gagasan ini juga disetujui oleh @rin**** dan @nerry*. ******
Tentu wacana gugatan class action bukan hanya untuk menuntut ganti rugi, tetapi juga sebagai peringatan bagi para penyelenggara race untuk tidak membatalkan atau menunda race seenaknya. Tapi mana ada sih yang mau ada pembatalan?
Di luar semua kekecewaan itu, penundaan race ini juga memunculkan cerita-cerita getir yang mengundang tawa lewat postingan cerita Seberapa Greget Lo yang belakangan ini lagi viral.
@omjo*******  “Seberapa gregetnya elo? Sudah beli tiket pesawat PP dan booking hotel. Terus? Satu Indonesia dibohongi 😄” Sementara  @_iad**** malah sudah punya story line untuk video Seberapa Greget Lo. 

A: seberapa greget lo?
B: gua bikin event lari
A: terus?
B: H-3 acara gua batalin!
Hiyahiyahiyahiya

Ya…. Pedihnya sampai di sini ketika race ditunda di H-3! 

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments