Sepeda terbaikmu adalah sepeda yang kamu miliki. Bukan sepedanya, tetapi lebih penting sepedaannya. Bukan seberapa canggih dan mahal sepedamu, tetapi seberapa sering menggunakannya.

Kalimat-kalimat di atas sering diungkapkan oleh para pesepeda. Memilih sepeda memang bukan persoalan gampang. Selain soal isi kantong, tetapi juga seberapa cocok sepeda itu untuk kita. Jika dituruti, dan ada uang, rumah bisa penuh oleh sepeda. Setiap medan berbeda, ada sepeda berbeda pula.

Sejumlah tips mengenai bagaimana membeli dan memilih sepeda gunung (MTB) yang cocok bisa tanya ke Om Gugel atau ke rekan-rekan pesepeda. Di sini Veloni, tidak memberi tips soal jenis sepeda yang cocok yang bagaimana ya. Tetapi tips bagaimana membeli sepeda yang nyaman di dengkul dan cocok di saku.

Intinya, bagaimana kita membeli sepeda dengan cerdas, hemat dan jangan sampai menyesal.

  • Tentukan anggaran
    Jika ada uang dan dituruti, tidak ada batas untuk menghabiskan uang guna membeli sepeda gunung. Kisarannya bisa dari beberapa juta saja hingga puluhan juta rupiah. Tentukanlah berapa uang yang Anda anggarkan untuk membeli sepeda. Dengan demikian, Anda akan memilih sepeda-sepeda gunung dengan kisaran anggaran yang ada. Jangan lupa pilih toko sepeda yang terkenal memberikan harga miring. Rekomendasi beberapa rekan bisa menjadi patokan toko sepeda mana yang dimaksud. Jangan termakan rayuan si penjual yang merayu Anda dengan kata-kata, “Sepeda ini lebih bagus, ini parts kelas dunia” dan sebagainya.
  • Gaya bersepeda
    Sebenernya gaya sepeda Anda itu seperti apa sih. Terus, sepedaan yang bagaimana yang Anda inginkan? Beragam sepeda gunung didesain untuk berbagai gaya dan  medan. Apakah  Anda menyukai sepeda lintas alam (croos country) yang biasa-biasa saja, suka balapan, suka trek kayak Jalur Pipa Gas, Taman Kota 2, Cihuni atau Jalur Jati Asih misalnya. Pastikan sepeda yang Anda cari adalah sepeda yang memenuhi kebutuhan Anda. Jangan termakan rayuan penjual sepeda, ya. Ada penjual yang asal laku menjual sepeda, ada yang baik hati memberi saran sepeda apa yang kita inginkan.
  • Fulsus atau HT? – Kenyamanan vs Efisiensi
    Memilih sepeda full suspension (fulsus) atau hard tail (HT) selalu jadi bahan obrolan menarik. Di kalangan pesepeda kita, sepeda fulsus sering diejek sepeda untuk orang tua karena kenyamanannya. Tetapi sepeda gunung HT – tanpa suspensi belakang—yang lebih ringan disebut-sebut lebih efisien saat digowes melintasi medan. Sepeda fulsus juga dianggap lebih nyaman dengan kontrol yang lebih baik. Nah kembali Anda tentukan sepeda fulsus atau HT yang akan Anda pilih, itu semua tergantung dari dompet Anda, gaya bersepeda serta nanti medan lintasan bersepeda yang lebih sering Anda hajar.
  • Komponen, part atau grupset
    Enggak gampang membandingkan part atau komponen sepeda gunung mana yang terbaik. Semua memiliki kelebihannya. Belum lagi kombinasi antar-parts yang seabreg banyaknya. Cara terbaik adalah, pilihkan sejumlah komponen atau part yang paling penting untuk sepeda Anda. Jangan lupa, kedalaman kantong Anda juga ikut menentukan dalam pemilihan parts sepeda ini. Sejumlah pesepeda biasanya memulai dengan memilih komponen-komponen bergerak seperti rim, hub, atau RD (rear derailleur) kemudian fork. Jangan pikir dengan membeli groupset canggih Anda sudah menjadi atlet sepeda yang tangguh. Salah-salah, Anda akan jadi bahan tertawaan, karena kecanggihan sepeda Anda tidak sebanding dengan kemampuan bersepeda Anda… he he…
  • Diskon, bonus
    Di Indonesia memang jarang banget ada toko sepeda yang obral. Tetapi sesekali ada juga yang memberikan diskon terutama untuk asesoris atau part. Di kalangan pesepeda Jakarta dan sekitarnya, ada sejumlah toko yang dikenal murah. Tetapi ada juga toko sepeda yang ramai dikunjungi padahal harga-harga barangnya lebih mahal. Pengunjung toko sepeda semacam ini biasanya para newbie atau mereka yang uangnya sudah tidak berseri he he.. Jadilah pembeli yang cerdas. Jangan risau jika sepeda yang Anda bisa jangkau sepeda keluaran tahun yang lewat, yang penting cocok dan sesuai dengan kebutuhan kita. Bener enggak?
  • Test Ride, Baca Review
    Jangan buru-buru membeli sepeda. Lebih baik mencoba beberapa sepeda (test ride), bisa pinjam punya teman. Sesuaikan dengan sepeda yang Anda butuhkan dengan anggaran yang Anda miliki. Lebih banyak sepeda MTB yang Anda coba, lebih baik dan lebih tahu sepeda apa yang Anda butuhkan. Perhatikan size (ukuran) frame sepeda yang cocok dengan postur badan Anda. Jangan lupa membaca review atau tinjauan produk sepeda yang banyak bertaburan di internet atau berbagai majalah. Hati-hati lo, ada juga review sepeda di majalah sepeda lebih mirip iklan atau advertorial dari pada hasil uji sebuah sepeda.

Begitu saja, selamat memilih sepeda yang cocok di kaki dan cocok di kantong…

(togpart.com/terjemahan bebas)

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

8 comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Sepeda itu bukan soal bekas atau gratisan oom, asal enak ditunggangi gak ada masalah. Biar bekas, asal enak…. kata tulisan di bak truk pantura…

  • Kalo sepeda yang setiap hari dipake kemana-mana (jarak tempuh pendek jauh n berbagai medan) sebaiknya sepeda kayak gimana mas??

    • Kalau medannya lebih banyak aspal, pakai sepeda rigid (fork saja tanpa shockbreaker) dengan ban kembangan halus atau ban onroad akan lebih enak. Digowesnya juga lebih enteng.

      Kalau suka dibawa XC-an juga, pilih yang pakai shockbreaker. Pakai ban offroad tapi yang kembangan halus.

  • Halloo kang,punteun ane mau curhat lg galau mau milih sepeda yg value vo money dan ergonomi yg pas tp tetep eye cathing hehe
    Ane buat kebutuhan sehari hari pp kerja
    Jarak dari rumah k tempat kerja kisaran 25km,pp 50km
    Tracknya 80% aspal mulus,20% jalanan jelek berbatu bolong2
    Tinggi ane 170 berat 55an
    Darataranya menanjak sma turunan jd saya butuh yg enteng di gowesnya
    Tadinya saya mau meminang Polygon xtrada 6 tp banyak yg bilang kemahalan dan berat
    Budget ane 6 jtan gan
    Jujur klo dri body ane rada tertarik sama Wimcycle hotrod 3 yg melengkung kang,tp apa kualitasnya bagus dan cocok buat saya?
    Ane sih flexyble klo soal merk,yg penting kualitasnya bagus,cocok dan pas buat ane
    Mohon rekomendasi sepedanya kang,klo bisa beserta analisanya buat pilihan
    Hatur nuhun.

    • untuk b2w menurut saya dua hal yang perlu dipertimbangkan: bisa pasang rak dan fork rigid. apalagi dengan jarak 50 km pp, membawa ransel di punggung menurut saya sangat tidak nyaman. oya, sekarang sudah dijual clam eyelet jika sepeda tidak mendukung utk dipasang rak. tapi ya asesoris tambahan tentu tak sebagus yang sudah dipersiapkan dari awal.
      untuk menambah kenyamanan ganti ban bawaan (jika beli MTB) dengan ban kembang khusus jalan raya. jika jalanan sedikit rusak pakai yang diameter agak besar. xtrada 6 dibilang berat bisa jadi karena masih pakai ban bawaan yang kembangan pacul.
      terus menghadapi musim hujan begini, memasang fender lebih bagus. setidaknya menghindari kekotoran frame dan FD. juga jaket atau jersey.
      untuk merek, paling enak sih mencobanya dulu. omongan orang dipertimbangkan tapi jangan lantas membeli karena omongan sebelum mencobanya. kecuali sudah terima apa adanya.
      gitu saja sih menurut saya. mungkin ada yang menambahkan di bawah saya hehe …

Recent Comments