pedalku.com – Rem termasuk komponen vital bagi sepeda. Setuju ‘kan pedalis? Sepeda fixie yang terlihat tanpa rem saja penggunanya mesti belajar ngerem. Sebagai sebuah benda yang bergerak, sepeda mesti dilengkapi dengan rem. Titik!

Ada banyak ragam rem di sepeda. Yang memakai cakram atau tidak. Yang tidak memakai cakram pun ada beberapa jenis. Setidaknya ada V-Brake dan Cantilever Brake. V-Brake (disebut demikian karena bentuknya seperti huruf V jika dilihat dari depan) lebih sering pedalis jumpai.

Dalam perjalanan waktu, komponen ini mulai kehilangan kepakemannya dalam mengerem. Jika pedalis malas untuk membawa ke tukang sepeda, tak ada salahnya untuk mencoba menyetel ulang agar berkinerja yahud.

Perhatikan gambar di bawah ini.

  1. v-brakeLihat Baut A (brake cable anchor bolt).
    Baut ini berfungsi untuk menyetel kabel rem agar lengan ayun (arm) V- brake bergerak dengan benar baik sisi kanan dan kiri. Dalam artian tidak terlalu jauh tapi juga tidak terlalu dekat) dengan ban/velg. Atur sedemikian rupa sehingga pergerakan lengan ayun itu pas. Begitu juga dengan ketegangan kabel sesuai.
  2. Lihat Baut B (pad shoes bolt).
    Baut ini berfungsi untuk mempermudah pengaturan kampas rem (pad shoes) agar menekan velg dengan bidang tekan yang maksimal. Jika letaknya tidak benar, kendorkan dan kencangkan sambil menahan agar kampas rem terpasang dengan benar (sejajar dengan pinggiran velg).
  3. Lihat Baut C (spring tension crew)
    Untuk mengatur ini kita perlu perhatikan kepala bautnya. Apakah menggunakan obeng (+) ataukah kunci L. Baut ini berfungsi untuk mengatur kesensitifan respon rem saat tuas rem ditarik. Baut ini mengukur ketegangan dan kemembalan (pantulan balik) lengan ayun saat tuas rem ditarik.
    Jika salah satu dari kedua lengan ayun tak bergerak saat tuas rem ditarik, maka ada yang kurang beres dengan pengaturan baut ini. Lengan ayun yang diam perlu diberi ketegangan lebih dengan cara mengencangkan baut C. Sedangkan lengan ayun yang bergerak terlalu lincah dikendorkan sedikit baut C-nya.
    Jadi, baut C (kanan – kiri) diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh gerakan yang sama pada lengan ayun saat tuas rem ditarik. Gerakan lengan ayun yang bareng itu akan memaksimalkan fungsi rem. Soalnya kalau yang bergerak hanya satu sisi, rem tidak akan bekerja maksimal. Kampas rem pun akan habis tidak bersamaan. Yang satu lebih cepat habis dibandingkan yang lainnya (yang cenderung tidak bergerak).
  4. Lihat Baut D (cable tensioner)
    Baut ini berfungsi untuk mengatur kedalaman tuas rem. Masing-masing orang memiliki persepsi yang berbeda-beda soal ini. Ada yang suka dengan tuas rem yang dalam saat mengerem. Ada yang sebaliknya.
    Untuk mengaturnya mudah saja. Cukup dengan memutarnya, baik dikendorkan atau dikencangkan. Baut ini berhubungan dengan baut A. Jika dari baut ini rem belum maksimal, coba cek baut A. Aturlah dari sini sehingga diperoleh kinerja rem yang maksimal.

Semoga pedalis tak dirisaukan oleh pengaturan rem. (sumber dari sini/foto: wikipedia.org)

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments