Selain cara mengayuh pedal dengan benar, posisi duduk juga menjadi salah satu faktor menghindari cidera dan mengoptimalkan tenaga. Tak hanya ketinggian saddle yang harus diatur, maju-mundurnya saddle juga mempengaruhi distribusi tenaga ke pedal. Bagaimana posisi saddle yang baik agar tenaga dapat tersalur dengan optimal?

Untuk mengatur ketinggian saddle ada berbagai cara yang biasa dilakukan oleh pedalis. Ada yang menggunakan cara peninggalan nenek moyang, yaitu dengan mengukur ketinggian saddle menggunakan panjang lengan. Ketiak ditempelkan di atas saddle dan lengan dijulurkan ke bawah ~ ke bottom bracket atau as crankset.

Cara lain dengan duduk di atas saddle sementara satu kaki menapak ke tanah. Atau bahkan sebagian pedalis masih mengukur ketinggian saddle dengan duduk di atas saddle dan kaki diusahakan selurus mungkin saat pedal berada di posisi jam 6 atau pada posisi paling rendah. Contoh terakhir ini sering terlihat pada pedalis yang menggowes di atas sepeda fixie. Hmm….. salahkah itu?

Cara yang lebih modern adalah dengan mengukur panjang inseam ~ panjang kaki bagian dalam. Panjang inseam diukur dari selangkangan kaki sampai ke tanah. Panjang inseam ini kemudian dikali 109%. Itulah ketinggian saddle dihitung saat pedal berada di posisi jam 6 sampai titik teratas dari saddle. Dari panjang inseam ini juga ada yang menggunakan metode panjang inseam dikali 88,3%. Hanya saja hasil perkalian 88,3% itu untuk mengukur tinggi saddle sampai titik tengah bottom bracket saja.

Dari berbagai cara mengukur ketinggian saddle, sampai saat ini cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan metode Holmes. Jadi saat tulang kering berada di posisi tegak lurus dengan tanah, tungkai kaki akan membentuk sudut 25-35˚

Nah pertanyaan selanjutnya pasti bagaimana cara mengukur sudut itu. Lebih enak memang pedalis dibantu seorang teman untuk melakukan pengukuran. Penggunaan alat ukur goniometer juga akan menghasilkan sudut yang akurat. Tapikan sebagian besar tidak punya alat itu. Ada cara lain bila pedalis ingin menentukan sudut pada lutut tanpa bantuan teman. Foto saja saat pedalis berada di atas sepeda. Kemudian dari foto itulah kita mengukur apakah sudutnya sudah tepat.

Print

Bagaimana dengan posisi maju-mundurnya saddle?
Untuk menentukan posisi maju-mundur yang tepat, sediakan seutas tali atau benang dan beri pemberat pada ujungnya. Saat posisi kaki berada di jam 3, letakkan tali tersebut di atas lutut dan biarkan tali itu menjulur ke bawah tepat di depan lutut. Perhatikan bandul yang dipasang tadi. Apakah jatuhnya tepat di as pedal? Bila betul, posisi saddle sudah tepat. Bila tidak diatas as pedal, majukan atau mundurkan saddle dengan menggeser dudukan saddle ke depan/ belakang.

Print

Bila kurang ke belakang, seatpost setback bisa menjadi pilihan pedalis. Hal lain yang perlu diperhatikan agar pengukuran maju-mundurnya akurat adalah posisi kaki pada pedal harus benar.

Foto: canyon.com
Ilustrasi: Charlie Layton – bicycling.com

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments