Pedalku.com – Menjadi peserta Jelajah Sepeda Manado Makassar (JSMM) ~ seperti juga jelajah sepeda Kompas lainnya ~ merupakan ‘kemewahan’. Berbeda dengan touring mandiri, ibaratnya peserta tidak perlu memikirkan hal lainnya, kecuali menggowes setiap hari.  Mereka hanya ‘wajib’ menggowes bersama dalam peleton, jangan sampai tercecer. Selebihnya, semua kebutuhan standar peserta: makan, minum, makanan ringan, vitamin, buah-buahan hingga penginapan sampai susu segar disiapkan panitia. Pokoknya, peserta cukup menggowes, tidak usah memikirkan makan atau minum apa saat berhenti melemaskan dengkul. Jadi kebangetan jika ada peserta yang masih mikir kapan dievak atau didorong, saat ikut jelajah. Lha, semuanya tersedia!

Sebuah mobil logistik berisi penuh makanan, minuman dingin dan buah-buahan selalu mengiringi. Mobil ini akan berhenti di tempat regrouping, menanti peserta tercecer. Saat peserta menggowes, peserta tinggal mengacungkan tangan, atau mengangkat bidon kosong. Motoris akan menghampiri, mengisi bidon dengan air mineral atau minuman istonik. Atau mau menggowes sambil mengunyah apel, pear, atau beng-beng, juga soyjoy? Tinggal ngacung! Saat regrouping, mobil logistik inilah yang paling dirindukan peserta, selalu dirubung.

AanKomandan yang bertanggung jawab atas semua makanan dan minuman dalam JSMM kali ini adalahYatno Aan atau yang akrab dipanggi Mas Aan atau Kang Aan. Dia adalah penerus orang dengan tugas yang sama bernama Pak Sutiyun, pada awal-awal jelajah sepeda Kompas.

Kang Aanlah yang harus berpikir keras untuk menyediakan buah-buahan. Jangan lupa mencari logistik di sepanjang etape Sulawasi bukanlah hal mudah, berbeda dengan jelajah sepeda di Jawa. Padahal untuk air mineral saja, sehari peleton gowes itu membutuhkan sekitar 40-50 kardus air mineral ukuran 600 mililiter. Selama dua pekan ~ sepanjang Manado Makassar ~ semua kebutuhan itu harus tersedia. Hal itu merupakan tantangan yang tidak mudah buat Kang Aan.

“Di daerah enggak gampang nyari Aqua atau Mizone sebanyak itu. Kita terpaksa beli di beberapa warung. Fitbar dan Soyjoy juga susah nyarinya,” kata Kang Aan. Pria asal Bogor yang kini bermukim di Sudimara, Ciputat itu harus memilih merek minuman mineral itu, bukan merek lain, karena Aqua merupakan salah satu sponsor JSMM.

Lebih susah lagi mencari buah untuk kebutuhan para peserta. “Nyari buah pear susahnya minta ampun, apalagi teman-teman peserta enggak suka buah apel,” ujar Aan yang kali ini dibantu sejumlah teman-temannya, antara lain Agus Tranggono dan Wasiono.

mobil Logistik Diserbu Peserta

Untuk membeli buah itu memerlukan trik khusus, bukan asal beli buah. Aan misalnya, membeli pisang di Manado dengan memperhatikan tingkat kematangan pisang. Dia harus memikirkan agar buah pisang itu matang pada saat dibutuhkan. Jangan sampai kematangan, mengkal atau malah belum matang sudah dikonsumsi peserta jelajah sepeda.

Minuman yang disediakan juga harus dipilih-pilih karena kekurangtahuan peserta atau saking hausnya, peserta seringkali lebay. Pernah misalnya, di jelajah sebelumnya banyak peserta diare. Usut punya usut, ternyata banyak di antara mereka meminum minuman probiotik berlebihan.

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments