Pedalku.com – Jelajah Sepeda Kompas dari Manado ke Makassar hari ini memasuki etape keduabelas. Etape 12 ini peserta jelajah sepeda menggowes dari Rantepao menuju Pinrang, dengan jarak 135 km.

Pukul 07:10 WITA peserta mulai bergerak dari hotel Toraja Heritage, Rantepao, Toraja Utara, dengan tujuan pusat kota Makale. Di Makale peserta berhenti sejenak karena Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) mengadakan bakti sosial (baksos) berupa pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Baksos itu dilakukan di halaman Monumen Juand (Monjuang) Lakipadada.

Dalam sambutannya, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, mengatakan bahwa suku Toraja merupakan suku tertua di jazirah Sulawesi. Suku Toraja sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu. Tana Toraja sendiri merupakan kabupaten yang berada di ketinggian 300 – 2400 mdpl.

Sebelum menjalani etape ke-12 ini tampaknya peserta mulai berpikir etape yang dijalani adalah etape funbike alias jalur yang dilalui datar, cenderung menurun. Ternyata dugaan itu salah! Bahkan 30 kilometer terakhir sebelum memasuki Pinrang, peserta jelajah sepeda masih disuguhi beberapa rolling. Sebelumnya bahkan peserta harus melalui rolling jahanam.

Walau begitu, tim jelajah sepeda berhasil menyelesaikan etape 12 ini sesuai rencana, sebellum matahari terbenam. Mereka tiba di Pinrang pada pukul 17:45 WITA. Saat ini tim jelajah sepeda beristirahat di hotel Fathir, Kabupaten Pinrang , Sulawesi Selatan.

Ada beberapa versi mengenai asal pemberian nama Pinrang yang berkembang di masyarakat Pinrang sendiri. Versi pertama menyebut Pinrang berasal dari bahasa Bugis yaitu kata “benrang” yang berarti “air genangan” bisa juga berarti “rawa-rawa”. Hal ini disebabkan pada awal pembukaan daerah Pinrang masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa.

Versi kedua menyebutkan bahwa ketika Raja Sawitto bernama La Dorommeng La Paleteange, bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa. Kedatangan disambut gembira namun mereka terheran karena wajah raja berubah dan mereka berkata “Pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa”, yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa. Setelah itu rakyat menyebut daerah tersebut sebagai Pinra yang artinya berubah, kemudian lambat laun menjadi Pinrang.

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments