Pedalku.com – Geliat Tambora Bike makin terasa, baik aktivitas di dunia maya maupun di dunia nyata. Postingan di Group WhatApps para peserta pun makin ramai. Mulai dari postingan gambar-gambar packing sepeda hingga pertanyaan untuk panitia.

Namun pertanyaan yang masih menggantung dan bikin penasaran peserta adalah lokasi menginap di Pidang, sebuah pantai di Sumbawa Besar yang jauh dari keramaian dan tak ada fasilitas hotel.

Di lokasi finish etape kedua itu, Harian Kompas bekerja sama dengan TNI akan mendirikan tenda peleton dan menggelar velbed untuk tidur para peserta.

“Apakah perlu bawa sleeping bag?” tanya seorang peserta. Yang lain pun menjawab tak perlu dengan pertimbangan Pidang adalah sebuah pantai yang tentu udaranya gerah. “Tapi semilir kok,” jawab seorang panitia yang seakan ingin memupus keraguan sang penanya.

Menurut salah seorang mantan peserta Jelajah Sepeda Kompas Bali – Komodo, bermalam di tenda Peleton di Pidang justru menjadikan acara Jelajah Sepeda makin berwarna. Apalagi keramahtamahan masyarakat dan layanan lengkap para panitia lokal di Pidang membuat peserta Jelajah Sepeda Bali – Komodo tak mungkin bisa melupakan pernah menginap di sini.

Begitu datang peserta langsung disuguhi kelapa muda, tanpa tambahan gula dan es pun sudah mampu melegakan tenggorokan. Belum lagi makan malam memakai nampan prajurit dengan menu ikan bakar hasil tangkapan nelayan setempat. Ikan tersebut dibakar di tempat dan masih menyisakan rasa manis kesegarannya.

Sepertinya peserta Tambora Bike ini akan merasakan sensasinya bermalam di Pidang seperti yang dulu dirasakan para peserta Jelajah Sepeda Bali – Komodo.

“Peserta Jelajah Sepeda Bali – Komodo (Bako) boleh melupakan pernah menginap di Kota Alas atau Mataram. Tapi tak mungkin bisa melupakan pernah menginap di Pidang,” kata salah seorang peserta Jelajah Sepeda Bako.

Justru ketika panitia Tambora Bike merencanakan Pidang sebagai salah satu lokasi untuk bermalam, itu menjadi salah satu daya tarik acara sepeda ini. “Tapi ya, pasti tidak senyaman tidur di hotel yang suhu udaranya bisa diatur.”

Sensasi berikutnya adalah ketika baru beberapa gowesan, peserta langsung dihadapkan tanjakan ekstrim dan rolling panjang hingga masuk kota Dompu. Jadi rasakan sensasinya bermalam di Pidang.

Jozlyn

Work hard, bike harder.

By riding a bicycle, I learn the contours of my country best, since i have to sweat up the hills and coast down them.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments