pedalku.com – Merajut Nusantara melalui sepeda yang dilakukan Harian Kompas memang sudah selesai bertepatan 50 tahun harian tersebut tahun 2015. Namun bukan berarti kegiatan itu juga berhenti. Tahun 2016 Kompas tetap menyelenggarakan Jelajah Sepeda. Kali ini mengambil rute Labuan Bajo di ujung barat Flores – Motaain, Kabupaten Belu (Timor), perbatasan RI-Timor Leste. Catat, tanggalnya 13 – 23 Agustus 2016.

Turing ini merupakan bagian dari komitmen Kompas untuk mempromosikan Flores dan Timor, serta Nusa Tenggara Timur pada umumnya guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan investasi. Kawasan ini amat potensial bagi pariwisata. Alamnya nan indah didukung dengan tradisi-tradisi yang unik dari setiap suku membuat daya tariknya begitu kuat. Apalagi ditelusuri di atas sepeda.

Jelajah sepeda bukanlah kejuaraan, tetapi mengajak orang untuk berwisata menggunakan sepeda. Wisata minat khusus ini sekarang memiliki banyak penggemar. Baik perorangan atau berkelompok. Tak hanya pesepeda lokal, pedalis mancanegara pun sering dijumpai di jalanan di wilayah Nusantara.

“Flores dan Timor, termasuk kawasan yang menarik untuk turing sepeda. Topografinya yang menantang. Ada ribuan kelokan disertai tanjakan dan turunan tajam. Panorama alam yang beragam dan indah, seperti Komodo, Danau tiga warna Kelimutu. Ada pula tradisi-tradisi lokal. Itu sebabnya, Kompas menggelar jelajah sepeda sebagai upaya mendorong pengembangan ekonomi di kawasan ini,” kata Rusdi Amral, Direktur Komunitas harian Kompas.

Selama jelajah sepeda berlangsung, harian Kompas juga menyiapkan liputan pada halaman khusus. Liputan itu tidak semata-mata memuat tentang perjalanan bersepeda, tetapi juga potensi, terutama ekonomi dan sosial budaya serta problematikanya yang ada di Flores dan Timor.

Menoleh ke belakang, jelajah sepeda sudah dilakukan harian Kompas sejak tahun 2008. Saat itu menempuh rute Anyer-Panaroekan. Setelah itu Surabaya-Jakarta (2010), Jakarta-Palembang (2011), Bali-Komodo (2012), Sabang-Padang (2013), Manado-Makassar (2014), Banjarmasin-Balikpapan (Mei 2015), dan Jelajah Sepeda Papua (Juni 2015).

“Jadi, Jelajah Sepeda Kompas Flores-Timor boleh dibilang kelanjutan dari Jelajah Sepeda Bali-Komodo tahun 2012. Jelajah sepeda sejauh sekitar 1.120 kilometer ini direncanakan diikuti sekitar 80 orang dari berbagai kota,” jelas Ketua Jelajah Sepeda Kompas, Jannes Eudes Wawa. Peserta meliputi perorangan dan komunitas. Khusus untuk perorangan ditawarkan empat paket berbayar sebagai berikut:

Paket Berbayar:
1. Labuan Bajo-Maumere, 13 -17 Agustus 2016;  596,5 km Rp7.500.000
2. Labuan Bajo-Kupang, 13 – 20 Agustus 2016; 803,5 km, Rp10.800.000
3. Kupang-Atambua, 21 – 23 Agustus 2016; 315,1 km, Rp5.700.000
4. Labuan Bajo-Atambua, 13 – 23 Agustus 2016; 1.118,6 km, Rp15.000.000

Rute Perjalanan Jelajah Sepeda Kompas Flores – Timor:
1. Sabtu, 13 Agustus 2016: Labuan Bajo-Ruteng
2. Minggu, 14 Agustus 2016: Ruteng-Bajawa
3. Senin, 15 Agustus 2016: Bajawa-Ende
4. Selasa, 16 Agustus 2016: Ende-Kelimutu
5. Rabu, 17 Agustus 2016: Kelimutu-Maumere
6. Kamis, 18 Agustus 2016: Maumere-Larantuka
7. Jumat, 19 Agustus 2016: Larantuka-Kupang (naik kapal fery)
8. Sabtu, 20 Agustus 2016: Pelabuhan Bolok-Keliling Kota Kupang
9. Minggu, 21 Agustus 2016: Kupang-SoE
10. Senin, 22 Agustus 2016: SoE-Kefamenanu
11. Selasa, 23 Agustus 2016: Kefamenanu-Atambua-Motaain

Pedalis ingin tanya lebih lanjut soal Jelajah Sepeda Kompas ini? Silakan kontak Jannes Eudes Wawa: di no. 081218003333.

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments