Pedalku.com – Soal transaksi online, China salah satu negara yang terdepan mengaplikasikan teknologi ini, bahkan termasuk dalam hal transaksi persewaan sepeda.

Silahkan jalan-jalan ke Chengdu, kota yang dicanangkan sebagai etalase perkembangan teknologi di China. Di kota yang kini ada penerbangan Garuda dari Jakarta ini, pedalis akan menemukan deretan sepeda warna-warni yang terparkir di beberapa titik-titik kota.

Pedalis pun bisa memakai sepeda-sepeda tersebut sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan tentu ramah di kantong.

Ramah kantong? Betul! Jika tarif sewa sepeda tersebut dikonversi ke rupiah, hanya di kisaran 2000 rupiah per jam.

Bukan hanya murah, pedalis pun tak perlu ribet-ribet bila berniat menyewa. Cukup download aplikasinya dan top up dana dari bank pedalis. Biaya sewa nanti akan dipotong dari sisa saldo di account.

Lalu bagaimana cara memakainya? Pedalis tinggal membuka kunci dengan menscan barcode dari smartphone. Dengan langkah itu, kunci akan terbuka dan secara otomatis pedalis akan tercatat sebagai penyewa sepeda tersebut.

Setelah selesai, pedalis wajib mengunci kembali. Langkah ini sekaligus sebagai penanda bahwa pedalis telah mengakhiri transaksi sewa sepeda. Bila tidak dikunci dan dipakai orang, maka argo tetap jalan dan pedalis yang berkewajiban membayar sewanya.

Hebatnya lagi, setelah selesai mamakai, tak perlu harus mengembalikan di tempat-tempat tertentu. Cukup parkir di tempat yang aman dan tak ada tanda larangan parkir, lalu kunci sepeda itu.

Soalnya bila sepeda diparkir di tempat larangan, maka petugas ketertiban kota akan menyita sepeda-sepeda tersebut dan bisa jadi nanti yang memarkir juga akan kena getahnya.

Apakah perusahaan pemilik sepeda ini tak khawatir sepedanya akan hilang? Sepeda itu sudah dilengkapi dengan chip sehingga akan mudah dilacak keberadaannya.

Pedalis tertarik meniru dan membuka usaha ini di Indonesia?

Foto: Dok. chengdu-expat.com

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments