Pedalku.com – Maybank Bali Marathon 2017 akan berlangsung sekitar dua pekan lagi. Mereka yang akan melepas keperawanan maratonnya (virgin marathon) semakin deg-degan. Begitu juga mereka yang telah mengikuti beberapa kali MBM diliputi rasa penasaran. Mereka yang sudah berlatih setidaknya 3-4 bulan sudah memasuki masa tapering dalam program latihannya dan siap bertempur di hari lebaran para pelari, Minggu 27 Agustus 2017 mendatang.

“Wah, saya sudah lima kali ikut Bali Marathon, apa tahun ini mesti ikut lagi ya,” kata Willy Sanjaya, seorang pelari marathon dari komunitas Run for Indonesia.  Tetapi pria yang sudah menamatkan lebih dari 20 kali maraton di berbagai negara itu akhirnya berangkat juga. Setidaknya dia akan menemani para pelari dari RFI yang tahun ini mengirim lebih dari 200 pelarinya di MBM. Namun Willy dan para pelari yang pernah merasakan brutalnya tanjakan di lintasan MBM sebelumnya, akan mengalami sensasi berbeda di MBM kali ini.

“Persiapan kami sudah 80 persen. Kami sudah siap,” kata Bertha Gani dari  RunID, pelaksana MBM. Berikut tujuh hal baru yang membuat MBM 2017 berbeda dibandingkan lima MBM sebelumnya:

  1. Jumlah peserta terbanyak

Peserta MBM 2017 sebanyak 9.000 peserta merupakan peserta terbanyak di event MBM. Selain dari Indonesia, mereka berasal dari Kenya, Ethiopia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan berbagai negara Asia lainnya. Jumlah peserta meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 7.500 peserta dimana seluruh slot publik telah terjual dalam waktu 3 (tiga) hari pertama dalam periode registrasi.

Dari 9.000 peserta tahun ini, sekitar 2.500 peserta merupakan peserta kategori full marathon (FM – 42,195 km); peserta half marathon (HM – 21,0975 km) sekitar 3.500 peserta dan selebihnya adalah peserta 10K dengan lebih dari 360 peserta merupakan peserta luar negeri.

  1. Pelari dikelompokkan berdasarkan “pace”

MBM kali ini juga untuk pertama kalinya membagi pelari dalam kantong-kantong barisan pelari (pen) berdasarkan kategori lomba dan catatan waktu terbaik (personal best, PB) peserta. Jadi teman-teman pelari rekreasional yang suka selfie-selfie di start line paling depan, silakan minggir dulu ya. Kita beri kesempatan kepada pelari elite dan mereka yang larinya kenceng banget.

Penyelenggara berharap aturan ini demi faktor kenyamanan dan keamanan peserta. Peserta dengan PB tercepat akan berada di depan pelari dengan PB yang lebih lambat.

  1. Jumlah marshal dobel

Jumlah marshal yang dikerahkan juga meningkat dua kali lipat, disertai  jumlah barikade jalan yang lebih banyak. Kedua hal tersebut dilakukan karena karakteristik rute yang baru, di mana para pelari akan melewati beberapa pusat keramaian kota dan bukan hanya jalan-jalan kecil. Jika rata-rata sebuah maraton menggunakan 500-600 orang marshal, silakan dikali dua ya jumlah marshal di MBM kali ini.

  1. Rute Baru

Walaupun mengambil tempat start yang sama di Bali Safari & Marine Park, Gianyar namun rute MBM 2017 merupakan rute baru. Dalam penjelasannya, Oki—pembuat rute dari RunID, kali ini mengalami banyak perubahan. Rute baru MBM, yang menyusuri dua kabupaten yaitu Gianyar dan Klungkung, mulai dari rute 10K, HM hingga FM. Walaupun mengambil start di Jl Prof Dr. Ida Bagus Mantri (Jalan Bypass), para pelari akan berlari berbeda arah dengan MBM sebelumnya, yakni arah sebaliknya.

Rute baru tersebut diklaim sama sekali berbeda dengan rute MBM sebelumnya dan hanya sekitar 5 kilometer saja yang bersinggungan dengan rute lama. “Itu kira-kira di km 30-an,” kata Oki. Harap dicatat: akan lebih banyak tanjakan dibanding rute MBM sebelumnya. Siapkan dengkul Anda!

Semua rute telah mendapatkan sertifikasi dan telah disahkan Association of International Marathons and Distance Races (AIMS) dan International Association of Athletics Federations (IAAF).  Pengukuran rute dilakukan oleh International Measurement Administrator Dave Cundy, yang memiliki Grade A IAAF-AIMS course measurer.  Cundy adalah orang yang melakukan pengukuran rute MBM sebelumnya pada 2012, rute yang dipakai hingga penyelenggaraan 2016. Oh ya, dia pun beberapa waktu lalu mengukur rute untuk Bank Jateng Borobudur Marathon yang akan berlangsung 19 November mendatang.

  1. Race Pack Collection (RPC)

Berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, di mana pengambilan paket lomba (race pack collection – RPC) dilakukan di ruang tertutup, pada MBM kali ini, RPC dilakukan di suasana tepi pantai Bali yang indah di Taman Bhagawan (Tanjung Benoa). Biar enggak bete saat mengantre RPC, para pelari juga akan dihibur dengan berbagai aktivitas serta acara yang atraktif. Panitia berharap pada MBM kali ini, bisa menjadi liburan para pelari dan keluarganya di Bali lebih mengesankan. Apalagi buat, pasangan yang sedang pedekate.

  1. Foto peserta

Nah ini penting buat pelari pemburu foto diri. Cuma sayang ternyata enggak gratisan euy! Para peserta MBM 2017 dapat membeli foto selama mengikuti lomba MBM. Tahun ini, MBM bekerja sama dengan FlashFrame dari Chicago, platform fotografi berbasis crowd source, yang mempertemukan fotografer dengan para peserta dari suatu event, yang ingin mendapatkan foto-foto kenangan dari event terkait. Platform fotografi tersebut memungkinkan semua fotografer, baik profesional, amatir, maupun yang sekedar hobi, untuk berpartisipasi dalam mengambil foto para pelari dengan memanfaatkan lingkungan alam yang indah. Sayang, mbayar yaaa! 

  1. MBM Heroes

 Untuk pertama kalinya, MBM mengadakan program bernama MBM Heroes yang bertujuan untuk lebih meningkatkan lagi popularitas olah raga lari di kalangan masyarakat, dengan cara membina tiga orang pelari yang masing-masing mempunyai motivasi pribadi.

Mereka adalah adalah Irwin Permata, ayah dari dua orang anak yang ingin hidup lebih sehat demi keluarganya dengan cara menyelesaikan lomba lari 10K pertamanya di MBM17. Kedua, Tressabel Hutasoit, yang akan mengikuti lomba lari FM pertamanya di MBM17, berniat menyebarkan kesadaran untuk hidup sehat dengan mengangkat cerita empat temannya yang mempunyai sakit keras dan tidak bisa berolah raga.

Terakhir, Iqbal Adil, seorang finance executive yang mempunyai catatan waktu 3 jam dan 58 menit di Jakarta Marathon 2016, berniat untuk memecahkan rekor pribadi dan berlari 3 jam dan 30 menit di MBM17 guna memperlihatkan bahwa orang biasa pun bisa mempunyai prestasi prima.

  1. Jersey Adidas

MBM 2017 juga untuk pertama kalinya menggunakan aparel Adidas. Selama ini para pelari di MBM menggunakan jersey dari New Balance. Jadi para pelari nanti akan menggunakan jersey berlogo tiga strip itu bukan NB. Sama-sama brand dunia, sama-sama banyak penggemar fanatiknya.

  1. Isotonik Mizone

Nah, bagi mereka yang sudah terbiasa meminum isotonik Pocari Sweat yang tersedia di water station MBM di tahun-tahun sebelumnya, kini saatnya mencoba merek isotonik baru. Dukungan Danone di MBM 2017 akan menghadirkan minuman air mineral Aqua dan minuman isotonik Mizone. Bagi Mizone, MBM akan menjadi pertaruhan juga untuk merebut hati para pelari yang sudah terbiasa dengan isotonik kompetitornya. Bagi pelari, yang masih suka Pocari jangan khawatir, banyak Alfamart atau Indomaret di sepanjang lintasan, bisa mampir dan membeli minuman tersebut.

Selain sembilan hal baru tersebut itu, seperti tahun lalu, para pelari di MBM kali ini pun bisa mengunduh aplikasi smartphone “Event Tracking” Maybank Bali Marathon dari MyLaps, aplikasi smartphone berbasis GPS (Android dan iOS).  Aplikasi ini sangat membantu melakukan pemantauan lokasi pelari secara real time oleh penonton maupun peserta lainnya. Penonton dapat memantau dimana para pelari berada dan dapat memilih tempat untuk memberikan semangat. Anggota keluarga dan teman juga dapat memperkirakan kapan pelari akan sampai pada garis finish.

“Dengan membawa sejumlah konsep baru, yang penuh penyegaran, baik dari segi rute, race pack collection, teknologi yang diterapkan serta dengan meningkatkan jumlah peserta, kami tetap berupaya menjaga kualitas lomba, dengan memprioritaskan segi keamanan dan kenyamanan bagi para peserta,” kata Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia.

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments