pedalku.com – Bank BNI 46 bekerja sama dengan Yayasan Solidarity Forever kembali menyelenggarakan lomba lari ultramaraton berjarak 170 km. Rutenya masih sama dengan tahun lalu, yakni dari Kantor Pusat BNI 46 di kawasan Sudirman Jakarta ke Kampus ITB Jalan Ganesha 10 Bandung, melewati kawasan Puncak, Bogor. Waktunya dari 12 sampai 14 Oktober 2018.

Untuk tahun ini, selain lima kategori yang sudah ada di tahun lalu, ada tambaan kategori baru: fun run. Jaraknya 5K dan diperuntukkan bagi umum. Rutenya dari Museum Asia Afrika Bandung di Jalan Asia Afrika tak jauh dari Alun-alun Bandung menuju ke Kampus ITB di Jalan Ganesha Bandung.

Sementara lima kategori sebelumnya adalah 170K Individu, 170K 2x Tim Relay, 170K 4x Tim Relay, 170K 8x Tim Relay, 170K 16x Tim Relay. Relay menjadi pilihan bagi yang belum mampu ikut solo 170K. Lumayan juga jaraknya to. Mulai dari 85K, 40K, 21K, dan 10K.

Sayangnya, untuk umum hanya diperbolehkan ikut Individual dan Relay 2 orang. Namun mereka bisa memperoleh hadiah, yang tahun ini dinaikkan dari besaran tahun kemarin. Masing-masing juara 1,2,3 putra-putri akan memperoleh hadiah Rp25 juta, Rp20 juta, dan Rp15 juta.

Tiga kategori lainnya khusus untuk alumni ITB. “Antusiasme alumni sangat besar. Jadi peserta kali ini bertambah banyak dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Gatot Sudariyono, ketua panitia BNI ITB Ultramarathon 170K 2018. Target tahun ini adalah 4.000 peserta.

Tak berlebihan jika acara ini oleh Gatot disebut sebagai reuni dalam kemasan yang berbeda. Makanya, di titik star dan finis para peserta akan dihibur oleh band dengan personelnya dari para alumni ITB. “Yang pingin tampil di sini juga banyak,” tambah Gatot.

Yang seru bukan hanya persiapan para peserta, namun juga para pendukung. Belajar dari pengalaman tahun lalu, water station (WS) di sepanjang lintasan yang jumlahnya sekitar 15 itu akan diletakkan tidak di pinggir jalan. Namun agak masuk ke dalam sehingga lokasi parkir lebih lega. “Tahun kemarin, di Ciranjang, parkir mobil para pendukung sampai bikin lalu lintas macet. Pak Lexi Rohi (pengarah lomba – Red.) sampai dipanggil polisi,” kata Gatot.

Perubahan lain yang dilakukan pada gelaran kedua kali ini adalah batasan waktu lomba (cut-off time/COT) yang justru dikurangi. “Dari lomba tahun lalu, banyak peserta yang finis sebelum 30 jam. Makanya untuk tahun ini  COT individual berubah dari 37 jam menjadi 34 jam. Sementara yang relay menjadi 30 jam,” kata Lexi.

(Tahun 2017, penamat kategori individual 170 berjumlah 22, dengan waktu tercepat diraih Octavianus 25 jam 11 menit dan waktu terlambat 35 jam 56 menit. Yang DNF atau did not finished berjumlah 17 peserta.)

Mengantisipasi kasus meninggalnya peserta lomba lari di Bali Marathon kemarin, pihak panitia menyiagakan ambulans di tiga titik, yakni Gunung Mas, Cianjur, dan Bandung. Peserta pun dilindungi oleh BNI Life, anak perusahaan BNI yang bergerak di bidang asuransi.

Selain menampilkan desain jersey yang akan dipakai pelari dan penamat, dalam konferensi pers kemarin BNI juga mengeluarkan uang elektronik (TapCash) berdesain khusus menyambut acara ini.

Berminat mendaftar? Klik tautan berikut.

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments