pedalku.com – Magnet 2XU Compression Run kian tahun kian kuat menyedot animo pelari untuk mengikutinya. Kali ini (2018), pada penyelenggaraan keempat kalinya, 2XU Compression Run 2018 kembali mencatat banjirnya peminat. “Dalam waktu 27 jam sejak registrasi pada 25 Juli 2018, seluruh slot langsung terisi,” tutur Perwakilan 2XU Indonesia Christin Iskandar  di Jakarta. Jersey dan lintasan lari yang steril menjadi nilai lebih mengapa orang tertarik dengan 2XU Compressin Run, yang pada 2018 ini kembali diselenggarakan di di Scientia Square Park, kawasan Serpong Summarecon, 2 Desember 2018.

Secara total, jumlah peserta kali ini memang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Ada peningkatan 40 persen. Jika tahun sebelumnya, jumlah peserta 6.000 orang, tahun ini ada lebih dari 8.450 orang,” tutur Christin  saat peluncuran kegiatan lari 2XU Compression Run Indonesia 2018 beberapa waktu silam.

Secara rinci, ada 4.300 peserta pada kategori 21,1K. Lantas, peserta kategori 10K ada 2.450 pelari. Terakhir, pada kategori 5K, tercatat ada 1.700 pelari.

pedalku 2xu run start flag
Detik-detik menjelang start kategori HM.

Fenomena membeludaknya peserta HM ini sudah terlihat setidaknya pada lomba lari Bali Marathon 2018. Di lomba yang diselenggarakan di kawasan Gianyar dan Klungkung Bali pada 9 September 2018 silam, peserta FM tercatat 2.724 peserta, HM 4.912, dan pada kategori 10K tercatat 1.113 peserta.

Begitu juga dengan Borobudur Marathon 2018 yang diselenggarakan belum lama ini. Dari total 9.672 peserta, kategori Half Marathon merupakan kategori dengan jumlah terbanyak, yakni 3.888 peserta, disusul 10K yang 2.901 peserta, dan FM dengan 2.883 peserta.

HM memang menjadi pilihan para pelari yang sudah beberapa kali mencoba kategori 10K. Namun untuk melompat ke FM mereka masih berpikir seribu kali. Meski sudah beberapa kali ikut kategori 10K, bahkan HM dan FM, tanpa persiapan yang matang ikut HM pun penuh perjuangan. “Saya mengalami kram di kilometer 18. Dan finish dengan kesakitan,” tutur seorang peserta.

pedalku 2xu run 2018
Beberapa peserta melintasi sebagian rute lari.

***

Namun, peserta yang membeludak itu sepertinya kurang diantisipasi dengan sigap oleh race organizer (RO). Memang, kekurangan itu hanya terjadi di beberapa titik, tapi ibarat lampu lalu lintas bisa jadi ini sebuah lampu kuning. Apakah lampu kuning itu pertanda akan berganti dengan lampu hijau atau merah, belum bisa diprediksi.

Beberapa pelari kategori HM mengeluh dengan belum siapnya WS di awal-awal lomba. Mengapa di awal-awal lomba? Karena keluhan itu nyaris tak terdengar di kategori 10K yang dimulai 45 menit setelah bendera HM dikibarkan.

Namun gegara start yang berpola tak biasa itu (alasan yang dikemukakan MC agar lintasan clear dari pelari kategori HM), seorang pelari kategori 10K merasakan jalanan mulai padat. Ini juga dirasakan pelari HM. Di setiap persimpangan selepas sekitar km 5 masyarakat seperti kurang peduli dengan acara ini. Padahal beberapa spanduk tentang adanya penutupan jalan karena ada acara ini sudah disebar di beberapa lokasi yang akan menjadi arena lomba. Namun sepertinya masih kurang efektif. Menggunakan teknologi blast SMS bisa jadi lebih efektif. Di sekitar km 10, seorang ibu menghiba-hiba kepada petugas untuk didahulukan melintasi lintasan lari karena ada urusan penting. Sementara di sekitar km 6 atau 7 ada pelari cewek ketabrak motor.

Klakson berdentang-dentang di setiap persimpangan menjadi hal yang lumrah. Masyarakat masih belum bisa menghargai lomba-lomba seperti ini. Padahal ini sudah kegiatan yang berulang. Dalam hal ini, Bali Marathon dan Borobudur Marathon selangkah lebih maju. Apakah masyarakat di daerah lebih memahami dibandingkan masyarakat Jakarta, sebab masalah ini pun kerap muncul di Jakarta Marathon?

Catatan lain adalah medali yang kurang “greget”. Ingin menonjolkan 2XU-nya padahal bagi beberapa orang pingin ada kategori tertulis di depan. Apalagi bagian belakang hanya ada grafiran kategori saja. Terlalu polos untuk “dibanggakan”.

pedalku 2xu run medali fb muhammad purwadi
Medali kategori 21K. foto: Facebook Muhammad Purwadi

Untungnya banyak booth yang menarik sehingga para peserta terhibur sejenak melupakan penat yang mendera. Berendam (kakinya doang sih) di beberapa bak air dingin, berfoto di depan-depan objek yang Instagrammble bisa menjadi kenangan lain dari 2XU Comprression Run 2018 ini.

Begitu juga dengan kaos lomba dan kaos penamat (khusus kategori 21K) yang tetap keren. Apalagi berbeda dengan lomba sebelumnya, kaos lomba kali ini tidak lagi “kutung” tanpa lengan. Bagi banyak pelari, mereka kurang pede memakai kaos tanpa lengan.

Di lintasan 21K juga terhibur dengan aksi DJ yang menghangatkan suasana dengan racikan lagu yang menghentak-hentak.

O ya, kali ini pedalku membuka booth di race central dengan aktivitas ngeroll (bersepeda di atas roller) dan menjual kaos motivasi soal lari.

pedalku 2xu run 2018 ngeroll
Seorang peserta ngeroll di booth pedalku.

Sampai bertemu di lomba tahun depan. Semoga lampu yang menyala adalah lampu hijau. Go!

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments