“Yess, akhirnya gue virgin half marathon juga,” kata Ronny Kuncoro sambil memamerkan medali HM Danamon Run, Minggu 25 November 2018 lalu. Padahal pelari dari KG Pelari(an) itu rencananya hanya akan melakukan long run saja sejauh 15 kilometer. Pelari itu tidak sendiri, di antara 5.000 pelari peserta Danamon Run lainnya banyak yang menorehkan virgin HM. Lainnya, malah mencetak catatan waktu terbaik untuk jarak-jarak yang mereka pilih dalam lomba lari tersebut.

“Tadinya mau long run saja karena mau half marathon di lomba minggu depannya. Ehh, ternyata larinya enak betul kebablasan deh jadi half marathon,” kata Ronny sambil tertawa.

Lomba lari Danamon Run memang menjadi ajang unik dan berbeda. Unik karena  lomba  ini disebut-sebut sebagai ajang pertama lari pertama di dunia yang memberikan kebebasan pelari untuk menentukan jarak yang ditempuhnya. Itu berbeda dengan event race seperti biasanya, di mana sejak saat mendaftar para pelari sudah menentukan jarak atau kategori yang dipilihnya.

Danamon Run menawarkan empat pilihan lari dengan jarak finish 5K, 10K, 15K dan 21 K. “Ternyata jarak 5K dan 10 Kilometer menjadi favorit peserta,” kata Safrita Aryana, Race Director Danamon Run 2018. Tercatat sebanyak 1.499 orang pelari menyelesaikan jarak 5 Kilometer, diikuti 1.245 orang pelari untuk jarak 10K, serta  selebihnya menamatkan menamatkan half marathon. Pelari jarak terpendek umumnya juga diikuti oleh para pelari pemula yang mulai menjajal event race. Selain para pemula, sejumlah pelari mahir pun ikut berlomba dan saling mengintip lawan-lawannya pada saat lomba. “Ini yang membuat lomba ini seru!” ujar Hendri Pardede, Podium 1 Master kategori 5K. Para pelari langganan podium saling mengintip langsung di saat race. Ugal-ugalan!

Satyo Haryo, Komite Pengawas Danamon Run 2018 menyatakan, antutasme pelari di Danamon Run luar biasa. “Para pelari terlihat antusias dan happy. Selain itu cuaca yang enak teduh membuat para pelari nyaman berlari,” ujar Satyo yang dikenal sebagai salah satu perintis lahirnya Bali Marathon dan sempat menjadi race directornya itu.

Sementara Wakil Direktur Utama Bank Danamon, Michellina Triwardhany juga menyatakan bangga dengan antusiasme masyarakat terhadap Danamon Run. “Kami sangat bangga dan senang melihat euforia dan meningkatnya minat dari para peserta Danamon Run 2018. Tahun ini peserta Danamon Run meningkat lebih dari seribu pelari dibanding tahun lalu, yaitu 3.900 orang,” kata Michellina dalam press release Danamon Run.

Pemilihan lokasi lomba yang mengambil tempat start dan finis di ICE BSD, Tangerang juga sangat tepat. Penyelenggara membuat lintasan di kawasan perumahan terbesar di Tangerang itu ke kawasan-kawasan yang relatip sepi dari arus lalu lintas. “Secara keseluruhan pelari dapat nyaman berlari,” ujar seorang peserta.

Penyelenggara memang tidak main-main “menjamu” para pelari yang berlomba di Danamon Run. Seluruh kategori disiapkan untuk 5.000 pelari karena panitia harus mengantisipasi seluruh peserta berlari dengan kategori terjauh. Water station tersedia di setiap 2,5 kilometer, sprinkler air hingga marka jalan dan marka jalan yang banyak tersedia menyebabkan pelari mudah berlari tanpa ragu. Untuk memotivasi peserta mencetak waktu terbaiknya, penyelenggara juga menyediakan masing-masing 600 buah medali sesuai kategori yang dipilihnya. Selebihnya para pelari mendapatkan medali yang sama.

 

 

 

 

"Abah" Agus Hermawan

Lebih dikenal dengan panggilan Abah USH, Agus Hermawan (++ Follow Me at Instagram - @abah_ush) yang lama menjadi jurnalis Kompas (1989-2019) adalah seorang penggiat luar ruang. Kesukannya mendaki gunung sejak muda, menjadikan olah tubuh sebagai kebutuhannya. Bersepeda dan lari menjadi pilihan kesenangannya mengisi hari. Sejumlah maraton sudah diselesaikannya, termasuk world majors marathon (WMM) Tokyo Marathon, Berlin Marathon dan Chicago Marathon.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments