Pedalku.com – Sabtu (14/9) pagi, udara di kawasan Sentul City masih terasa dingin yang memang enak untuk “dilariin”. Nah, kebetulan hari itu, panitia Highlands Half Marathon (HHM) mengundang sejumlah perwakilan dari komunitas lari di Jakarta dan sekitarnya untuk mencoba rute race HHM. Race HHM sendiri akan digelar, Minggu 29 September 2019. “Tanjakannya selepas KM 16 pedes deh!”

Bagi IdeaRun, race management dan Sentul Highlands serta Sentul City sebagai penyelenggara HHM, cek rute ini menjadi ajang untuk verifikasi, apakah jarak masing-masing kategori sudah sesuai serta evaluasi sejumlah hal lainnya jelang hari race.

Namun bagi para pelari, acara Sabtu pagi ini bisa menjadi ajang icip-icip rute HHM sekaligus sebagai latihan. Ya, maklum, sesuai taglinenya, race HHM adalah The New Challenge! Tantangannya, rute ini mempunyai elevasi antara 200 mdpl – 500 mdpl. Dan Sabtu pagi itu saya membuktikannya sendiri rute menantang itu bersama sekitar 75 pelari. 

Sebelum start, Race Director IdeaRun, Safitra Aryana menjelaskan, cek rute ini tujuannya mengukur jarak rute yang telah ditentukan. “Makanya lari dengan pace yang nyaman saja. Tidak perlu kencang. Toh lari kali ini tidak ada podium dan medali,” kata Bunda Rita begitu wanita ini sering disapa. 

Dia juga minta agar peserta mengaktifkan aplikasi lari saat cek rute ini. “Nah, setelah lari, kami harap nanti ada masukan dari teman-teman semua,” tandasnya seraya menambahkan bahwa saat cek rute ini, pihaknya juga menyiapkan water station dan marshal.

Herliyantoarbi Natakusuma, Kapten lari Cek Rute HHM ini langsung membagi peserta menjadi dua kelompok, setelah sebelumnya mereka melakukan pemanasan. Ada dua rute yang akan “dilariin” di kesempatan ini, kategori 10 K, dan HM atau  21 K. Dua kru Pedalku yang ikut di acara ini pun dibagi dua untuk membuktikan dimana letak tantangannya masing-masing.

Rombongan Rute 21 dilepas duluan oleh Edoardo, deputi RD IdeaRun. Tak sampai dua menit, giliran rombongan 10 K diberangkatkan. Lokasi pelepasanan segaja dilakukan di tempat yang saat race HHM akan dibangun gate start, di Taman Budaya Sentul, tepatnya dekat dengan halte. 

Nah, bagi peserta kategori 10 K, setelah bendera start dikibarkan, bersiapkan untuk memacu langkah kamu hingga 3 km ke depan. Inilah rute datar terpanjang di kategori ini. Setelah masuk km 4, peserta akan menjumpai rute yang dijanjikan panitia sebagai “rute menantang” itu. 

Persis di Km 3, Anda yang nanti akan lari di kategori 10, berada persis di elevasi terendah, yakni 200 mdpl. Setelah lewat km ini, rute akan naik turun hingga dipuncaknya km 8,3 yang berada di ketinggian 300 mdpl. Jadi, KM 3 sampai KM 8 adalah rute menantang bagi peserta HHM yang mengambil kategori 10 K. 

Beruntung Kapten Arbi, yang memimpin rombongan 10 K beberapa kali melakukan sesi foto di spot-spot yang menarik, seperti rumah bergaya Bali dan Situ Pengantin. Entah disengaja apa tidak, trik ini rupanya bisa  melupakan sejenak “siksaan” lari di tanjakan. Nah sesi foto-foto itu rupanya juga membuat rombongan yang tercerai-berai di tanjakan bisa bersatu kembali. 

Tanjakan Pedes !

Bila melihat tanjakan-tanjakan di rute HMM ini, muncul pertanyaan, apakah nanti saat race, berapa kali lonceng PB akan berbunyi? Sepertinya sih, tak akan sebanyak race-race yang diselenggarakan IdeaRun sebelumnya. 

Seperti diketahui, Lonceng PB adalah ciri khas race yang diselenggarakan oleh IdeaRun. Setelah finish, peserta bisa membunyikan Lonceng PB itu jika catatan waktunya lebih baik dari sebelumnya.

Mereka yang mengambil kategori half marathon, Pedalku memberi sedikit bocoran. Selepas KM 14, para peserta kategori HM akan dibelokan untuk berlari di kawasan Cluster Northridge. Di dalam kawasan yang hijau sejuk dan penuh pohon pinus itu, peserta akan melewati danau Situ Pengantin yang anteng dan adem. Tetapi sebelum menikmati keindahan itu, peserta akan mendapat sajian tanjakan-tanjakan pendek tapi terjal lengkap dengan turunan. “Mirip tanjakan Hambalang!” kata Eliana Ipung, pelari trail yang kemarin ikut mencicipi jalur HHM.

“Bener-bener deh, itu mah namanya Tanjakan Pedes,” ujar Abah Ush, yang juga ikut mencicipi rute.

Nah, kalian yang ikutan Highlands Half Marathon sepertinya harus keluar dari zona nyaman. Jika selama ini kamu lari di lintasan-lintasan flat, saatnya menguji tantangan baru di Highland Half Marathon ya.! Semangaat !

Foto-Foto: Astopa Tri Haryanto

Cak Kris

Ketika masih jadi buruh di media, menulis sepeda dan lari hanya jadi penyeimbang kehidupannya. Kini keduanya jadi menu utama kegiatan menulis selepas subuhan.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments