Pedalku.com Pangandaran, 29-11-2029 – Pariwisata adalah ekonomi kegembiraan. Semua pihak melakukannya dengan gembira. Kegembiraan itulah yang kemudian menggerakkan ekonomi daerah setempat.

Dalam kaitan itu, sport tourism atau wisata keolahragaan kini semakin digalakkan sejumlah pemerintah daerah untuk menggerakkan ekonomi daerah wisata mereka. Event lari seperti Jabar International Marahton 2019 yang digelar Minggu (1 Desember 2019) di Pantai Pangandaran Jawa Barat dipetakan menjadi salah satu wisata olahraga andalan Jawa Barat.

“Pangandaran akan terus kita kembangkan. Ke depannya Jabar International Marathon atau JIM ini akan terus ditingkatkan dan setiap tahun akan semakin membaik. Saya tahu sejumlah lomba lari utama di berbagai kota dunia juga butuh waktu lama untuk kemudian menjadi eksis seperti saat ini,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers Jabar International Marathon di Gedung Sate, akhir September lalu.

Sebenarnya pelaksanaan JIM tahun ini merupakan acara kedua di tempat yang sama. Akan tetapi, JIM tahun ini yang pelaksanaannya ditangani race management IdeaRun diharapkan mampu memenuhi standar sebuah event maraton seperti seharusnya. Dengan demikian para pelari bisa merasakan sensasi sebuah event lari seperti yang mereka idamkan.

Semangat Jawa Barat untuk menuju eksistensinya dalam hal eco sport tourism tentu tidak boleh diabaikan. Melalui keberadaan Pantai Pangandaran yang secara alami dikenal sebagai salah satu pantai terbaik di Jawa Barat, tekad Jabar Juara harus semakin terus didengungkan dan diperjuangkan.

Salah satu spot pantai di kawasan Pangandaran. (Foto: wikipedia.org)

Kehadiran JIM ini diharapkan akan semakin menggerakkan potensi keindahan alam dan kekayaan daerah ini sebagai potensi ekonomi setempat. Tidak berlebihan jika kemudian bank BJB merasa bertanggung jawab untuk menyukseskan JIM yang berlangsung di wilayah “ekonomi”-nya.

Kehadiran bank BjB di JIM 2019 bukannya tanpa alasan. Selain sebagai bank kebanggaan Jawa Barat, sudah menjadi kewajibannya untuk mendukung kegiatan positif yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat Jabar. JIM juga menjadi salah satu ajang yang tepat untuk semakin mempopulerkan Pangandaran sebagai tujuan utama pariwisata sehingga dapat menjadikannya sebagai suatu potensi peningkatan ekonomi di sektor pariwisata.

“Bank BJB selalu berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat, menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah Pangandaran khususnya dan Jawa Barat pada umumnya,” ujar Yuddy Renaldi, Direktur Utama bank BJB.

Kehadiran bank BjB di sejumlah event maraton tingkat dunia di Jawa Barat bukan hal baru. Sejumlah lomba lari lainnya layak menjadi contoh atas partisipasi aktif bank BJB. Sebut saja, West Java International Marathon dan Bandung Ultra 100k.

Kondisi ini disadari akan mendatangkan dampak ekonomi secara positif bagi banyak pihak. Sebagai contoh, Bank of America Chicago Marathon yang berlangsung 13 Oktober 2019 lalu, mencatatkan dampak ekonomi hingga AS$4378 juta (sekitar Rp5,329 triliun).

Dampak ekonomi terhadap Chicago atas pelaksanaan maraton itu memecahkan rekor kontribusi ekonomi tahun lalu, yaitu meningkat AS$40 juta (Rp 568,89 miliar). Ajang tersebut mendatangkan 45 ribuan orang pelari dari 140 negara. Chicago Marathon juga mendatangkan dampak langsung terhadap industri pariwisata setempat hingga AS$154 juta (sekitar Rp 2 triliun).

Hal tersebut dapat dijadikan perbandingan dan motivasi yang baik bagi JIM di Pangandaran. Para pelari setidaknya akan membawa dua hingga empat orang teman atau keluarganya. Dengan 2.500 peserta pada JIM tahun ini diharapkan JIM akan mendatangkan 10.000-an wisatawan ke Pangandaran dengan rata-rata masa tinggal 2-3 hari.

Potensi ekonomi dari kehadiran para pelari dan pendukungnya itu bisa dihitung dengan belanja yang mereka keluarkan untuk hotel, penginapan, kuliner, belanja souvenir, atau kegiatan lainnya. (*)

GuSSur

Menghidupi setiap gerak dan mensyukuri setiap jejak.

View all posts

Add comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments